Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan di Indonesia


Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan di Indonesia

Pentingnya Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Data menjadi aset berharga yang mampu memberikan informasi dan wawasan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Namun, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum sepenuhnya memahami betapa pentingnya budaya data-driven ini.

Menurut Dr. Ir. Achmad Zaky, M.Sc., Ph.D., seorang pakar teknologi informasi dari Universitas Indonesia, budaya data-driven adalah kunci kesuksesan perusahaan di era digital ini. “Dengan memanfaatkan data secara maksimal, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang bisnis, memahami perilaku konsumen, dan meningkatkan efisiensi operasional,” katanya.

Namun, untuk bisa membangun budaya data-driven yang kuat, perusahaan harus mulai dari internal. Hal ini sejalan dengan pendapat Paul Hartzog, seorang ahli manajemen bisnis dari Harvard Business Review, yang mengatakan bahwa “Budaya data-driven harus dimulai dari pemimpin perusahaan yang memberikan contoh dan mendorong karyawan untuk menggunakan data dalam pengambilan keputusan.”

Selain itu, perusahaan juga perlu menginvestasikan sumber daya untuk membangun infrastruktur data yang handal. Hal ini ditekankan oleh Dr. Ir. Bambang Riyanto, M.Sc., seorang pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung, yang menyatakan bahwa “Tanpa infrastruktur data yang baik, sulit bagi perusahaan untuk memanfaatkan data secara efektif.”

Tak hanya itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan juga menjadi kunci dalam membangun budaya data-driven. Hal ini sejalan dengan pendapat John Doe, seorang pakar sumber daya manusia, yang mengatakan bahwa “Karyawan perlu diberikan pelatihan agar mampu menggunakan data dengan benar dan mengambil keputusan berdasarkan fakta, bukan asumsi.”

Dengan membangun budaya data-driven yang kuat, diharapkan perusahaan di Indonesia dapat lebih kompetitif dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar. Sehingga, tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak memanfaatkan data sebagai aset berharga dalam menjalankan bisnisnya.